Desa Dencarik

Suasana pelatihan pembuatan selai anggur di Kantor Perbekel Dencarik, Minggu 2 Mei lalu. Dalam masa pandemi, peserta hanya diwakili 2 orang PKK dusun. Dengan pelatihan yang didanai Dana Desa ini diharapkan bisa mendorong ibu-ibu PKK untuk membukan home industri.

Gatra Dencarik. Buah anggur merupakan salah satu komoditi pertanian yang dihasilkan petani Desa Dencarik. Sejak tahun 90-an, Desa Dencarik sudah termasyur dengan komoditas anggur. Namun sayangnya, beberapa tahun ini, komoditas ini sering terkendala di harga beli.

Di saat panen raya, harga sangat jauh anjlok. Petani rugi sangat besar di saat kondisi panen raya dimana biasanya musim panen raya jatuh di musim hujan. Kondisi musim hujan memperparah posisi jual hasil panen para petani. Tidak jarang, karena tidak ada pembeli petani membiarkan anggur siap panen tersebut tidak dipetik sampai busuk di pohon.

Melihat kondisi ini,para ibu-ibu PKK Dencarik berupaya memanfaatkan anggur menjadi olahan yang memiliki nilai jual lebih. Salah satu olahan yang menurut ibu-ibu PKK memiliki nilai jual serta berpotensi dikembangkan adalah selai anggur.

Dengan pertimbangan tersebut, melalui Ketua TP PKK, Luh Kertawati, dalam musyawarah desa penyusunan rencana kerja tahun 2021 yang dilaksanakan tahun lalu, diusulkan pelatihan pembuatan pembuatan selai anggur.

Hari Minggu, 2 Mei lalu, digelar pelatihan pemberdayaan perempuan pemanfaatan anggur. Acara yang digelar di Kantor Perbekel Dencarik ini diikuti secara antusias oleh ibu-ibu PKK masing-masing dusun. Karena kondisi pandemic, acara pelatihan hanya memfasilitasi perwakilan PKK sebanyak 2 orang dari masing-masing dusun.

Kegiatan pemberdayaan perempuan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Desa Dencarik untuk memberdayakan perempuan terutama PKK. Alokasi anggaran yang disiapkan desa untuk memfasilitasi kegiatan ini sejumlah enam juta tiga ratus ribu Rupiah dengan sumber dana berasal dari dana desa.

Sekretaris Desa Dencarik, Made Lanang Pastima yang mewakili Perbekel Dencarik membuka acara pelatihan ini berharap kepada para peserta agar memaksimalkan ilmu yang didapatkan saat pelatihan. Ibu-ibu peserta diharapkan menerapkan ilmu yang didapat dengan membentuk kelompok usaha yang secara khusus memproduksi selai anggur ini.

Jika produksi selai ini bisa dijalankan, niscaya menghasilkan pendapatan yang bisa meningkatkan kesejahtraan ibu-ibu PKK. Dengan menjalin kerjasama dengan BUMDesa, para ibu-ibu PKK bisa mendapatkan fasilitas modal usaha sekaligus bisa bermitra dalam penjualan produk olahan anggur ini, mengingat BUMDesa memiliki akses jaringan pasar yang cukup luas.

Pada kesempatan ini, fasilitas kompor gas 2 tungku, tabung gas, wajan, blender dan peralatan lain yang digunakan saat pelatihan ini diserahkan langsung kepada peserta sehingga bisa digunakan kelompok PKK ini untuk mengembangkan kegiatan pembuatan selai anggur. (ngr/adm).