Gelar Ngaben Massal Perdana, Pemilet Capai Ratusan Sawa
10 September 2019 21:52:16 WITA
Upacara pekutangan Ngaben Massal Desa Pakraman Dencarik mengupacarai ratusan sawa. Selain pemilet dari Desa Dencarik ada juga berasal dari desa tetangga. Tampak ratusan para pemilet ngaben beriringan menuju setra, panjang barisan bahkan mencapai ratusan meter.
Gatra Dencarik. Rangkaian ngaben massal yang telah dimulai tanggal 1 september lalu, hari ini (10/09) telah mencapai puncak kegiatan. Dari pukul 7.00 pagi, persiapan acara pekutangan (pembakaran sawa ) telah dimulai.
Sebanyak 131 sawa diupacarai pada pengabenan yang digelar di Desa Dencarik ini. Tidak hanya berasal dari Desa Dencarik, pemilet (masyarakat yang ikut di upacara pengabenan) juga berasal dari luar desa, seperti Banjar Tegeha, Temukus, dan Cempaga.
Upacara pengabenan massal ini merupakan pengabenan massal pertama yang digelar oleh Desa Pakraman Dencarik. Walaupun pertama kali, masyarakat cukup antusias terbukti sawa yang ikut mencapai ratusan ditambah lagi yang ikut nglungah dan ngrapuh.
Secara khusus, Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra, Sp.OG yang hadir bersama anggota DPRD Bali asal Banjar, Putu Mangku Mertayasa, SH, MH sangat mengapresiasi upacara pengabenan massal ini. Wakil Bupati Buleleng dan rombongan disambut oleh Camat Banjar, Kapolsek Banjar, Perbekel Dencarik, Perbekel Banjar serta Kelian Desa Pakraman Dencarik dan panitia Pengabenan Desa Pakraman Dencarik.
Beliau berharap, pengabenan ini bisa digelar secara rutin sehingga bisa memperingan beban upacara. Pengabenan hanya ini dikenakan iuran wajib sebesar 2,5 juta Rupiah per sawa. Biaya yang cukup ringan untuk upacara setingkat pengabenan yang biasanya menelan biaya cukup besar.
Pangabenan ini berusaha meminimalkan biaya dengan hanya memakai jempana dan palungan sebagai ganti bade/wadah dan patulangan lembu atau sejenisnya. Walaupun menggunakan sarana yang lebih sederhana tapi tidak mengurangi makna atau esensi upacara pengabenan ini.
Karena para pemilet lumayan banyak, upacara memargi ke setra/ berangkat ke kuburan memerlukan waktu lebih banyak padahal jarak setra dengan tempat upacara hanya beberapa meter saja. Para pemilet harus mengatur jarak dengan para pemilet lain sehingga pemilet yang berangkat paling akhir harus mundur sampai di depan Bale Banjar Bajangan.
Setelah upacara pembakaran selesai dilanjutkan dengan upacara Nganyut di Pantai Dencarik. Malam harinya dilakukan upacara lanjutan diiringi pertunjukan wayang kulit, tari Topeng Tua, bondres serta ditutup dengan pementasan tari Sidekarya sebagai ciri upacara telah selesai dilaksanakan dengan lancar. (Ngurah/adm)
Komentar atas Gelar Ngaben Massal Perdana, Pemilet Capai Ratusan Sawa
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |