Desa Dencarik

Suasana Lokakarya Penyusunan RKP Desa Dencarik, (08/08), yang dihadiri Perbekel Dencarik, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa, Tim Verifikasi RKP 2020 serta perwakilan Lembaga Masyarakat.

Gatra Dencarik. Setelah melakukan pemantauan serta pengukuran calon lokasi proyek untuk kegiatan tahun 2020, Tim Penyusun RKP Desa Dencarik tahun 2020 menggelar Lokakarya Penyusunan RKPDes kemarin, (08/08), di Kantor Perbekel Dencarik. Lokakarya yang dihadiri sekitar 35 orang yang berasal dari Tim Verifikasi RKP 2020 serta lembaga-lembaga masyarakat yang ada di Desa Dencarik, seperti BPD, Desa Pakraman, LPM, PKK, Babinsa, Linmas, Kelian Subak, dan lembaga lainnya.

Lokakarya yang berlangsung selama 2,5 jam ini juga dihadiri Perbekel Dencarik serta Pendamping Desa, Ketut Kariada, Pendamping Lokal Desa, Putu Mertayasa. Lokakarya yang dipandu oleh Sekretaris Desa, Made Lanang Pastima, sekaligus sebagai ketua Tim Penyusun RKP Des 2020. Dalam pemaparannya, tahun 2020 nanti estimasi penerimaan Desa Dencarik baik yang berasal dari dana transfer dan sumbangan pihak ketiga berjumlah Rp 2.296.401.000. Estimasi dana tersebut didapat dengan menggunakan pagu anggaran tahun 2019. Namun, estimasi tersebut bisa saja berubah tergantung dari jumlah dana transfer yang diterima Desa Dencarik. Dana transfer ini merupakan sumber utama pendanaan pembangunan Desa Dencarik.

Dengan dana sejumlah dua milyar lebih tersebut akan digunakan membiayai kegiatan-kegiatan yang telah disusun yang terbagi menjadi lima bidang, antara lain bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat dan bidang tak terduga yang merupakan anggaran yang digunakan untuk penanganan bencana.

Pada lokakarya ini ditegaskan kembali program kegiatan tahun depan termasuk hasil pengukuran lokasi jalan usaha tani yang akan dirabat beton. Peserta rapat juga diberikan kesempatan mengajukan kegiatan yang dimasukan ke RKP Desa Dencarik tahun 2020.

Perbekel Dencarik, Putu Budiasa, dalam sambutannya menekankan tentang dana swadaya. Hal ini ditekankan mengingat sangat sering ditemui salah persepsi oleh masyarakat tentang dana swadaya. Perbekel Dencarik menekankan bahwa dana swadaya merupakan tenaga masyarakat yang bergotong royong yang dinominalkan dalam bentuk uang. Beliau berharap kepada para peserta lokakarya ini menyebarluaskan pengertian dana swadaya kepada masyarakat sehingga mis understanding tidak ada lagi.

Selain itu, beliau sangat berharap kegiatan pemberdayaan masyarakat yang terimplementasi dalam pelatihan-pelatihan agar lebih terencana secara bagus. “Setiap pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan selalu mandeg alias tidak ada kelanjutannya sehingga pelatihan tidak berdampak yang signifikan bagi masyarakat. Untuk selanjutnya agar dibuatkan perencanaan yang bagus, dari pemilihan kelompok/peserta pelatihan yang memang benar komitmen memanfaatkan pelatihan sebagai ajang menambah ilmu sehingga bisa membentuk usaha yang bisa dikembangkan. Saya akan membuatkan surat komitmen bagi para peserta pelatihan agar bisa mengembangkan usaha dari ilmu yang didapatkan saat pelatihan,” tegas Perbekel Dencarik.

Program bedah rumah tidak layak huni dan bedah fasilitas MCK merupakan program perdana Pemerintah Desa Dencarik yang rencananya akan direalisasikan tahun 2020, oleh karena itu, Tim Penyusun RKP akan “belajar” pada desa lain yang sudah menjalankan program ini. Dengan adanya kegiatan belajar di desa lain ini diharapkan menghasilkan perencanaan yang baik untuk dua program unggulan ini. (Ngurah/adm)