Puskesmas Banjar I: Cegah Rabies, Undang Kami Sebagai Narasumber Penyuluhan
20 Juni 2019 10:57:50 WITA
Gatra Dencarik. Dengan masih banyaknya kasus gigitan anjing yang terpapar virus rabies membuat resah masyarakat. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya pencegahan dan penanganan, antara lain pemberian vaksin ke binatang piaraan masyarakat, sosialisasi bahkan sampai ke tahap eliminasi anjing sebagai binatang perantara penyebaran virus rabies.
Kasus meninggalnya bocah 14 tahun asal Banjar Dinas Lebah Mantung, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt menjadi pukulan telak bagi pemerintah dalam penanganan penyebaran rabies. Ironisnya, berdasarkan Koran Nusa Bali yang terbit tanggal 4 Mei 2019, keluarga korban gigitan belum begitu tanggap terhadap kejadian gigitan anak anjing tersebut.
Apalagi ketika mengetahui harga vaksin cukup mahal, keluarga korban yang kesehariannya sebagai buruh serabutan tidak bisa membelikan vaksinnya.
Puskesmas Banjar I melalui tim pengelola rabies Puskesmas Banjar I terus bergerak aktif mengadakan upaya pencegahan penyebaran rabies. Melalui surat bernomor 870/1021/Kepeg/2019 memohon dukungan kepada masyarakat melalui perbekel/ kepala desa se-wilayah kerja Puskesmas Banjar I agar mengadakan penyuluhan ke masyarakat dengan mengundang Petugas Penanggulangan Penyakit Rabies Puskesmas Banjar I sebagai narasumber.
Selain itu, dihimbau juga agar masyarakat mengikat atau mengandangkan anjing peliharaannya, eliminasi anjing liar atau anjing yang diliarkan, jangan memobilisasi anjing atau hewan penular rabies lain (minta/memberi anjing/kucing/dari/ke orang lain).
Dalam surat tersebut itu juga memberikan saran kepada masyarakat yang menjadi korban gigitan anjing/kucing, antara lain
- Cuci luka dengan sabun dengan air mengalir
- Ikat atau kandangkan anjing/kucing penggigit utnuk diobservasi
- Segera konsultasi ke petugas kesehatan
- Jangan mengaku hilang atau tidak tahu anjing/kucing yang menggigit apabila anjing/kucing tersebut memang diketahui
Pada surat yang bertanda tanngan Kepala Puskesmas Banjar I Dan Puskeswan Banjar ini ditegaskan jumlah Vaksin Anti Rabies (VAR) yang disediakan pemerintah jumlahnya terbatas maka jika ada masyarakat yang tergigit anjing/kucing harus membeli sendiri. Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah sangat mengharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran rabies. (ngr/adm)
Komentar atas Puskesmas Banjar I: Cegah Rabies, Undang Kami Sebagai Narasumber Penyuluhan
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |