Desa Dencarik

Gatra Dencarik. Hari ini,(8/3) adalah hari pertama di tahun baru caka 1941. Oleh masyarakat, hari pertama ini disebut hari Ngembak Geni atau Ngembak Api. 

Satu hari setelah "Sipeng" merupakan waktu yang sering digunakan masyarakat Bali khususnya Dencarik untuk berkumpul dengan keluarga, sahabat, tetangga yang jarang ketemu. Di saat inilah, moment spesial untuk bercerita panjang dan menjaga rasa menyama braya (kebersamaan).

Di saat Ngembak Api ini masyarakat Dencarik melangsungkan tradisi Nyakan Diwang. Sebuah tradisi yang telah lama ada dan tetap dilestarikan oleh masyarakat. Bahkan tradisi ini telah menjadi liputan khusus beberapa stasiun tv nasional. Bangga menjadi masyarakat Dencarik yang mempunyai tradisi unik.

Tradisi ini juga diberlangsung secara serentak di beberapa desa di sekitar kecamatan Banjar. Belum ada catatan sejarah mengenai Nyakan Diwang ini. Mungkin ada yang mau menjadikan tradisi ini sebagai bahan penelitian?

Nyakan diwang di Desa Dencarik dimulai setelah Kulkul Desa ditepak, menandakan waktu Sipeng telah usai. Biasanya masyarakat sudah mulai memasak di pinggir jalan depan rumahnya (Nyakan diwang) sekitar pukul 04.30 wita. Kayu bakar dengan tungku bata atau batako menghadirkan kesan klasik tradisi ini. Tungku ini telah disiapkan saat Pengrupukan (satu hari sebelum Sipeng).

Deretan tungku dengan kobaran apinya menjadikan moment yang dirindukan oleh masyarakat Dencarik apalagi masyarakat perantauan. Ketika matahari sudah mulai menyingsing, masyarakat akan berduyun-duyun berjalan kaki menuju pantai Dencarik.

Menyenangkan, menenangkan, itulah suasana yang tergambar suasana pagi pantai di saat Ngembak Api. Walaupun hanya sekedar bersantai ataupun bahkan ada yang berenang menjadikan moment ini begitu berkesan. Ibu-ibu rumah tangga akan berebut membeli ikan segar di nelayan yang baru berlabuh. Itupun kalau nelayannya dapat ikan,, hehhehe. (ngr/adm)

(Pict: Jane Bligat, Komang Darmawan)