Fogging Cegah DBD, Tetap 3M Paling Efektif
03 Februari 2022 12:12:37 WITA
Nampak salah satu peranngkat Desa Dencarik sedang melakukan fogging di Gedung Serba Guna Desa Dencarik, yang saat ini difungsikan sementara sebagai tempat kegiatan TK Widya Kumara Sari. Fogging kemudian dilanjutkan ke pasar desa, dan seluruh Bale Banjar Desa Dencarik
Gatra Dencarik. Sebagai langkah antisipasi adanya kasus demam berdarah dengue (DBD) di musim penghujan ini, Pemerintah Desa Dencarik Jumat pagi, (03/02) melaksanakan pengasapan atau fogging pada fasilitas umum, seperti pasar desa, Wantilan/ Gedung Serba Guna yang saat ini digunakan sebagai tempat kegiatan belajar TK Widya Kumara Sari, dan Bale Banjar kelima dusun di Desa Dencarik.
Kegiatan fogging ini merupakan intruksi Perbekel Dencarik di setiap memasuki musim penghujan. Namun, kegiatan fogging baru bisa terlaksana sekarang karena alat penyemprotan sempat mengalami kerusakan sebelumnya.
Penyediaan alat fogging ini merupakan langkah awal Pemerintah Desa Dencarik dalam membantu mencegah dan mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti.
Dikutip dari artikel alodokter.com, https://www.alodokter.com/mengenali-ciri-ciri-nyamuk-aedes-aegypti-penyebab-dbd bahwa ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus penyebab DBD, antara lain:
- Ukuran dan warna tubuh nyamuk
Nyamuk Aedes aegypti mudah dikenali melalui warna dan bentuknya. Ciri khas nyamuk ini adalah ukurannya yang kecil dan memiliki tubuh berwarna hitam dengan belang putih di sekujur tubuhnya.
Nyamuk ini dapat terbang sejauh 400 meter, sehingga penyebaran virus dengue dapat terjadi hingga jarak yang jauh dari tempat nyamuk bersarang.
- Berada di air yang bersih
Nyamuk Aedes aegypti memilih bersarang dan bertelur di tempat yang lembap, seperti genangan air yang jernih. Di dalam rumah, nyamuk ini banyak ditemukan berkembang biak di tempat penampungan air, misalnya bak mandi, vas bunga, talang air, atau tempat minum hewan peliharaan.
Nyamuk juga dapat bersembunyi di sudut rumah yang minim cahaya, seperti kolong tempat tidur atau di balik lemari. Di luar rumah, nyamuk ini bersarang dan berkembang biak di lubang pohon yang tergenang air.
- Aktif di malam hari
Ciri khas lain dari nyamuk Aedes Aegypti adalah waktu gigitannya. Nyamuk ini bisa mengigit manusia kapan saja, tetapi biasanya lebih aktif di malam hari. Jadi, Anda tetap perlu mewaspadai gigitan nyamuk Aedes aegypti sepanjang hari.
Masih di artikel yang sama, disampaikan cara mencegah perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti adalah dengan menerapkan 3M Plus. 3M yang dimaksud yaitu:
- Menutup rapat tempat penyimpanan air
- Menguras tempat penampungan air secara rutin, setidaknya seminggu sekali
- Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menyebabkan air menggenang
Sedangkan, Plus merupakan tindakan pencegahan tambahan guna mencegah penyebaran virus melalui nyamuk ini. Langkah pencegahan tersebut antara lain:
- Memasang kawat antinyamuk di jendela dan pintu rumah
- Menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan losion antinyamuk atau menggunakan obat nyamuk dalam bentuk semprot, obat nyamuk bakar, dan elektrik
- Bergotong royong membersihkan lingkungan
Ingat, penggunaan obat nyamuk harus dilakukan secara hati-hati jika terdapat bayi, anak-anak, atau penderita asma di dalam rumah. (ngr/adm)
Komentar atas Fogging Cegah DBD, Tetap 3M Paling Efektif
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |