THE DARK AGE. Edisi: “Tentang Rasional, Chaos Maya, Terbunuhnya Imajinasi dan Jiwa Menulis Pemuda”
08 September 2021 20:17:33 WITA
(foto ilustrasi: kumparan.com)
Eksistensi manusia sudah dimulai bahkan saat manusia belum mengenal tulisan (pra aksara). Dalam hak asasi manusia pun eksistensi diutamakan sebagai bentuk pengakuan keberadaan manusia di lingkungan masyarakat. Komunikasi adalah bentuk daripada eksistensi. Kemajuan teknologi menjadi wadah kebebasan ekspresi manusia.
Seorang guru pernah berkata, “kebebasan adalah aset terbesar yang dimiliki oleh manusia”. Maka aku sangat setuju dengan itu. Di lain pada situasi, kebebasan itu akan sampai pada batasan berupa hak orang lain.
Setelah manusia mengenal peradaban, maka tujuan manusia hanya ada dua hal yaitu menjadi kaya dan panjang umur. Ekspansi ekonomi terjadi di seluruh dunia berupa penjajahan. Penemuan-penemuan teknologi menjadi suatu kemajuan umat manusia, misalkan mesin uap. Revolusi industri terus terjadi sampai pada saat ini kita sedang berhadapan dengan revolusi industri 5.0 di Jepang.
Kemajuan teknologi ini tidak diimbangi dengan etika, estetika dan rasional pada diri manusia dan ini adalah anomalia yang jelas tidak seimbang. Keadaan ini terjadi oleh karena manusia belum mencapai rasional berfikir sehingga masih dikendalikan oleh keinginan inrasional dan emosional.
Aku diingatkan oleh kuliah-kuliah ilmu Negara tentang istilah “abad kegelapan” dan “abad pencerahan” di Eropa. Abad kegelapan di jaman itu ditandai dengan adanya ketidakbebasan pada diri setiap individu. Tidak setiap individu berhak berpendapat karena pada jaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-keputusan adalah para ahli agama. Sehingga teknologi dianggap menyimpang dari ajaran-ajaran agama dan titah kekuasaan sehingga dianggap ancaman. Krisis di abad kegelapan disebabkan oleh pembatasan berfikir, berpolitik, bersosialisasi sesuai dengan doktrin yang berlaku pada masa tersebut. Sehingga seni, teknologi, kebebasan berfikir sangat mati dan itulah dikatakan sebagai abad kegelapan. Maka sebenarnya “the dark age” apa yang sedang terjadi sekarang? Kebalikan di jaman itulah nyatanya sekarang. Maka kemajuan teknologi itu nyata adanya, akan tetapi tidak diimbangi dengan etika, estetika dan rasional.
Kembali ke sejarah manusia berawal dari pra aksara. Menulis adalah sebuah peradaban maju. Pada jaman pra aksara, manusia memang belum mengenal tulisan. Mereka berekspresi dan berkomunikasi dengan lukisan di dinding atau goa. Setelah manusia mengenal tulisan, manusia kemudian menulis sesuatu yang sangat bersejarah dari sebuah peristiwa melalui prasasti atau batu bertulis. Kemudian manusia mengenal lontar untuk alat menulis surat. Kemajuan berfikir manusia membawanya menemukan bahan kertas untuk menulis. Sehingga di jaman itu, banyak lahir penulis-penulis hebat karena dibantu oleh penemuan kertas di beberapa negara. Manusia menyampaikan ide, gagasan dalam bentuk tulisan. Bahkan keagungan-keagungan tulisan yang berisikan ide-ide, gagasan jaman itu sangat mempengaruhi hidup manusia bahkan menjadi ideology suatu Negara.
Namun hari ini, aku bercerita tentang kejadian-kejadian yang aneh saat ini. Aku mengibaratkan kejadian-kejadian saat ini seperti berada diantara gerombolan-gerombolan pengendara kereta kuda yang mabuk sedang memegang senjata api. Maka perumpamaan tentang orang mabuk aku ibaratkan seperti manusia yang kehilangan rasional berfikir. Dan senjata api itu aku anggap sebagai kecerdasan buatan tercanggih yang pernah aku temukan di abad 21 adalah, handphone.
Manusia sedang mengendarai kereta kuda telah datang. Kuda sebelah kiri berwarna hitam dan kuda sebelah kanan berwarna putih. Namun sayangnya sang pengendali sedang mabuk dan penggunapun jatuh ke sisi kiri. Dia bingung dan menembakkan isi peluru tanpa arah sehingga orang-orang tertembak dan dirinya jatuh.
Aku tidak sampai dititik sebuah pemahaman, mengapa begitu nikmat akan kemayaan suatu objek pada artificial intelligent itu sehingga orang-orang rela berjam-jam di depan handphone hingga menyebabkan pesakitan terhadap psikologis. Apakah ini adalah perbudakan era baru? Manusia diperbudak oleh teknologi dan hilangnya imajinasi. Imajinasi adalah sesuatu yang sangat penting karena lahirnya imajinasi adalah bukti dari kecerdasan seseorang. Maka sebenarnya dia lahir dari konstruksi berfikir manusia. Imajinasi memang terpisah dari realita tetapi sebenarnya dia adalah awal dari sesuatu perwujudan yang dapat diketahui oleh indera. Imajinasi adalah bentuk dari pada ide. Sehingga jika ide tidak dimiliki oleh seseorang, bagaimana mungkin bisa berkarya?
Menulis itu adalah perwujudan dari ide yang dapat dijamah oleh indera. Dia dapat dilihat dan dipahami oleh perasaan. Menulis adalah bentuk maju dari peradaban manusia. Maka sebenarnya menulis adalah sebuah seni dan sebagai sarana untuk berkomunikasi.
Kemajuan teknologi itu pula membantunya menulis dan berkomunikasi. Inrasional berfikir menyebabkan chaos dalam suatu komunitas maya. Benar seperti seorang pemabuk yang tidak mampu mengendarai kereta kuda sambil memegang senjata api di tangannya itu. Akhirnya, kekacauan dimana-mana, ketegangan antar kita terjadi, gesekan sosial akan semakin keras terasa dan manusia akhirnya menjadi “homo homini lupus” terhadap sesamanya. Kata-kata memang tidak kelihatan tetapi dia sama tajam dan membahayakannya dengan sebilah pedang baja. Maka dari itulah perlu adanya perenungan.
Rasional perlu dimiliki seperti apa yang seorang filsuf Yunani Plato katakan, “dengan perenungan rasional, kita tentu bisa sampai pada pengetahuan tentang nilai-nilai, ideal-ideal dan tujuan objektif.” Hanya dengan demikian, sesuatu kekacauan dalam komunikasi maya tidak sampai terjadi atau minimal bisa dipersedikit.
Negeri ini sebenarnya dalam keadaan yang tidak sedang baik-baik saja. Pun chaos yang terjadi di dalamnya akibat dari ikutnya berperang kita dalam kehidupan maya itu dan seolah-olah melupakan kehidupan nyatanya. Penggiringan opini menyesatkan adalah bagian dari propaganda yang telah terjadi bahkan saat perang dunia 2. Lalu ancaman saling mengungguli akan perbedaan-perbedaan di negeri penuh bhinneka ini tidak bisa terhindarkan.
Sama seperti revolusi yang terjadi, maka harus terjadi pencerahan atau renaissance di masa yang akan datang. Para pengendali kereta kuda harus berfikir rasio dalam menggunakan teknologi maya sehingga terbebas dari perbudakan. Begitu juga seperti keutamaan manusia adalah memiliki rasio, maka seekor burung harus tetap terbang tinggi di pagi hari karena memang seperti itulah seharusnya terjadi. Dan aku ingin semua akan terkenang dalam catatan-catatan sehingga generasi setelah kita pun sadar akan pentingnya catatan sebagai bukti kemajuan peradaban manusia. Perenungan itu penting seperti apa yang dikatakan Plato yang tercatat diatas, maka berimajinasilah serta abadilah karya didalam selembar catatan.
Dencarik, 07 September 2021.
Penulis: Kadek Teguh Werdi
sumber Foto ilustrasi The Dark Age klik disini
Komentar atas THE DARK AGE. Edisi: “Tentang Rasional, Chaos Maya, Terbunuhnya Imajinasi dan Jiwa Menulis Pemuda”
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |