Karang Taruna Genta Satya Loka Peringati Kemerdekaan Ke-76 RI
18 Agustus 2021 14:47:38 WITA
RANGKAIAN MEMPERINGATI HARI KEMERDEKAAN KE-76 REPUBLIK INDONESIA OLEH KARANG TARUNA GENTA SATYA LOKA DESA DENCARIK
PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH
Peringatan Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, Karang Taruna Genta Satya Loka Desa Dencarik mengibarkan bendera merah putih. Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, hati kami tergerak oleh panggilan Ibu pertiwi. Negara yang diperjuangkan oleh founding father, Bapak Pendiri Bangsa dengan keringat, air mata dan darah sekali pun. Pada akhirnya, tepatnya hari jumat, tanggal 17 Agustus 1945 Bung karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta Pusat.
Dilihat dari sejarah panjang penjajahan di tanah air, pengibaran bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah sesuatu yang sangat sulit karena hal ini sangat dilarang untuk dilakukan. Ibu pertiwi berabad-abad merasakan kesakitan karena dirinya ditancapkan tiang yang diatasnya berkibar bendera penjajah. Seperti contoh pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, hanya boleh berkibar bendera Jepang yaitu Hinomaru dan berkumandang lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo. Bila Bendera Merah Putih berkibar atau lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, maka akan dihukum bahkan sampai hukuman mati.
Pada era globalisasi yang tidak mengenal batas nation ini, menjadi suatu tantangan besar bagi Bangsa Indonesia terutama generasi penerusnya. Kekurang pahaman akan nilai nasionalis, menyebabkan kesalahan di dalam berkehidupan, berbangsa, dan bernegara. Seperti halnya pada saat euforia piala dunia dan piala eropa, tidak sedikit bendera asing berkibar di tanah air hanya karena perasaan gembira yang berlebihan tanpa memperhitungkan aturan tata tertib yang benar. Tetapi pada saat peringatan kemerdekaan Indonesia, sedikit diantara kita yang mengibarkan bendera Merah Putih.
Dari sejarah dan anomalia globalisasi ini kita belajar akan makna nasionalisme. Dengan mengibarkan bendera, membuka memori kita akan ingatan peristiwa bersejarah di masa lalu merebut dan
mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan oleh para pejuang. Merah adalah darah dan darah adalah simbol cinta. Sedangkan putih adalah ketulusan hati. Inilah yang membuat tanah dan air ini menjadi merdeka. Sebagai generasi penerus Bangsa Indonesia, sudah menjadi kewajiban mempertahankan dan meneruskan perjuangan beliau. Maka dari itulah, Karang Taruna Genta Satya Loka Desa Dencarik harus menjadi pelopor untuk Pemuda-Pemudi Desa Dencarik lainnya dengan menunjukkan sikap jiwa nasionalisme dan patriotisme yaitu, mengibarkan bendera merah putih.
MENYELENGGARAKAN KEGIATAN LOMBA SERANGKAIAN HARI ULANG TAHUN
KE-76 REPUBLIK INDONESIA
Dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, Karang Taruna Genta Satya Loka Desa Dencarik melaksanakan kegiatan lomba yang ditujukan kepada anak-anak SD se-Desa Dencarik. Adapun lomba yang dilaksanakan adalah Masatua Bali, baca puisi, dan lomba menggambar. Adapun tujuan dalam pelaksanaan lomba ini adalah untuk meningkatkan prestasi dan mencari bibit unggul generasi Desa Dencarik.
Adapun hasil dari lomba ini disampaikan dalam puncak perayaan Kemerdekaan Indonesia pada hari Selasa, 17 Agustus 2021 bertempat di Gedung Serbaguna Desa Dencarik, antara lain:
Lomba Masatua Bali
- Luh Putu Sintia Widiantari (Juara I)
- Putu Ratih Darmiani (Juara II)
- Putu Via Devita Werdani (Juara III)
Lomba Menggambar
- Komang Ardi Bawa (Juara I)
- Putu Vania Prabawati (Juara II)
- Gede Arya Suardiva (Juara III)
Lomba Baca Puisi
- Ida Bagus Ketut Adnyana Putra (Juara I)
- Komang Alia Damayani (Juara II)
- Ni Kadek Irma Sudaryani (Juara III)
Sesuai dengan tema Kemerdekaan Indonesia ke-76, yaitu “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” yang berarti tangguhnya suatu bangsa dapat tercapai apabila generasinya mau melanjutkan perjuangan para pahlawan. Dengan hal itulah suatu bangsa dan Negara mampu berdiri tegak di tengah-tengah persaingan global. Lomba-lomba yang dilakukan adalah suatu bentuk usaha untuk memupuk semangat berkarya bagi generasi penerus bangsa.
Pada akhir kata, kami tutup dengan kata-kata mutiara dari seorang pemuda,
“Sejarah jangan menjadi peninggalan. Karena jika sejarah menjadi peninggalan, maka dia akan stagnan/berhenti dan semua apa yang terjadi hanya akan menjadi kenangan. Sejarah harus menjadi warisan. Sesuatu yang wajib diterima dan diteruskan oleh generasi penerus bangsa. Apa yang harus kita terima sebagai warisan dari Bapak Pendiri Bangsa? Maka jawabannya adalah semangat nasionalisme dan patriotismenya”.
-Kadek Agus Arimbawa Putra-
Penulis: Kadek Teguh Werdi
Editor : Komang Endy Suastika
Komentar atas Karang Taruna Genta Satya Loka Peringati Kemerdekaan Ke-76 RI
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |