Desa Dencarik

Simbolis Penyerahan Pendapatan Asli Desa (PAD) sebagai bagi hasil pengelolaan BUMDesa oleh Direktur BUMDesa kepada Perbekel Dencarik saat Musyawarah Desa Laporan Pertanggungjawaban Keuangan BUMDesa Bina Usaha Mandiri Desa Dencarik Tahun Buku 2021.

Gatra Dencarik. Walaupun dilanda pandemic selama dua tahun, BUMDesa Bina Usaha Mandiri Desa Dencarik kembali membukukan keuntungan selama 2021 sejumlah Rp 40.432.181,00. Hal ini dilaporkan langsung oleh Direktur BUMDesa Bina Usaha Mandiri, Putu Astika di depan forum Musyawarah Desa Laporan Pertanggungjawaban Keuangan BUMDesa Bina Usaha Mandiri Desa Dencarik Tahun Buku 2021 yang digelar Senin lalu (28/2) di ruang rapat Kantor Perbekel Dencarik.

Sebagai tambahan informasi, sejak mengalami pandemic di awal tahun 2020, SHU yang dibukukan BUMDesa terus mengalami penurunan. Tahun 2019 SHU yang berhasil dicatatkan mencapai 96 juta Rupiah. Namun turun menjadi 54 juta Rupiah di tahun selanjutnya.

Musyawarah desa yang diselenggarakan BPD Dencarik ini dihadiri oleh Tenaga Ahli pendamping desa Kabupaten Buleleng sebagai perwakilan Kementerian Desa, Babhinkamtibmas, Perbekel Dencarik beserta staf, Bendesa Adat Dencarik, Ketua LPM, PLD Dencarik serta dewan pengawas BUMDesa.

Pada musyawarah ini, dipaparkan perkembangan keuangan BUMDesa selama tahun buku 2021 termasuk beberapa tantangan yang dihadapi oleh pengelola agar tetap bisa memberikan performa terbaik demi perkembangan BUMDesa.

Di setiap unit usaha oleh pengelola sudah disiapkan terobosan-terobosan sehingga bisa memaksimalkan kinerja setiap unit usaha di tahun 2022 ini. Terobosan-terobosan ini muncul sebagai output hasil evaluasi kinerja oleh internal pengelola bersama dwan pengawas pada tahun 2021 lalu.

Melihat paparan dan hasil telaah laporan pertanggungjawaban BUMDesa tahun buku 2021 yang telah dipelajari sebelumnya, tenaga ahli pendaming desa Kabupaten Buleleng, Ni Made Sundi Asmini, SE memberikan apresiasi terhadap laporan kinerja BUMDesa selama tahun 2021. Walaupun dilanda pandemic sepanjang 2020-2021 BUMDesa tetap berhasil mencetak laba. Menurutnya, hal itu sangat sulit dilakukan. Bahkan ditambahkan oleh beliau, hanya 3 BUMDesa di Kecamatan Banjar yang sukses menghasilkan keuntungan di tahun 2021, salah satunya BUMDesa Bina Usaha Mandiri Desa Dencarik.

Selain itu, terobosan teknologi informasi dalam pengelolaan BUMDesa turut disambut gembira oleh Ni Made Sundi Asmini, SE selaku tenaga ahli Pengembang. Ekonomi Desa (TA-PED P3 MD). Diakhir acara, beliau diberikan kesempatan untuk memilih lima komentar terbaik yang diberikan peserta musyawarah melalui saluran Google Classroom untuk selajutnya diberikan voucher belanja di Pasar Tenten Dencarik.

Pada musyawarah desa kali ini diserahkan secara simbolis bagi hasil usaha kepada Perbekel Dencarik selaku wakil Pemerintah Desa Dencarik oleh Direktur BUMDesa. Bagi hasil usaha ini merupakan satu-satunya sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) yang dimiliki Desa Dencarik. PAD yang diserahkan tahun ini merupakan hasil usaha pengelolaan BUMDesa tahun 2021 dengan besaran sesuai amanat Perdes Nomor 2 Tahun 2020 dengan persentase 30% dengan jumlah Rp 12.129.654,00. Per tanggal 1 Maret 2022, dana PAD dimaksud telah masuk di rekening Kas Desa Dencarik.

Agenda kedua yang digelar pada musyawarah desa ini adalah penetapan Peraturan Desa (Perdes), Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) BUMDesa yang terbaru yang sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2021.

Sebelum Perdes, AD dan ART ini ditetapkan telah melalui rapat yang cukup alot dalam pembahasan isi Perdes, AD, ART agar bisa mengayomi BUMDesa serta memberikan manfaat optimal dalam peningkatan kesejahtraan masyarakat.

Dengan telah ditetapkannya Perdes tentang BUMDesa ini, langkah mengubah status BUMDesa ke badan hukum sudah bisa dilaksanakan sesuai amanat PP Nomor 11 Tahun 2021. Selain itu, Kerjasama dengan pihak Desa Adat Dencarik khususnya dalam pengelolaan Pasar Desa (Tenten) bisa terfasilitasi. Besar harapannya, pengelolaan pasar ini bisa terkelola secara baik dibawah naungan BUMDesa Bina Usaha Mandiri. (ngr/adm)